Saturday, March 29, 2008

Tak ternilai

Warning :
Post ini dibuat bukan untuk flaming...
Post ini hanya merupakan uneg-uneg...
Sudah ada forum yang membahas tentang masalah postingan ini...
------------------------------------------------------------------------
Kalo nginget-nginget jamannya PAB HMIF 2004 dulu yang banyak banget kegiatannya... Dari bikin nametag + atribut, bikin drama, bikin panji, bikin yel-yel, lari pagi, lari malam, malam swasta, nyari tanda tangan, latihan fisik, hukuman fisik, makan mi goreng bareng, jalan sampe Dago-Curug, bikin papan Informatika yang gede, bikin tulisan IF dari barisan, nyiapin obor buat pelantikan, intensif sebelom pelantikan, sampe pelantikannya sendiri, dan masih banyak kegiatan lainnya yang ga bisa disebut satu-satu...

Tujuan masing-masing individu mengikuti kegiatan ini pun beragam... Dari yang mau nambah pengalaman, mau dapetin jaket, masuk himpunan supaya bisa nongkrong di sekre, mau aktif di himpunan, sampe cuma ikut-iktan (ini ada ga ya?)... Seneng, sedih, marah, haru, kita lewatin bareng-bareng... Semua rangkaian itu bikin kita kompak, kenal sama angkatan, tau apa sebenernya IF dan HMIF itu, dan banyak banget yang kita dapetin setelah ngejalanin semua rangkaian tersebut...

Puncaknya adalah pelantikan di Bukit Sentiong, dimana kami ngejalanin rangkaian acara yang sangat berat... Dengan kondisi hujan deras, kita harus berjalan kaki dengan membawa beban yang berat di punggung... Malahan, ada yang hampir hanyut kebawa arus sungai... Sampe pada akhirnya, kita sampe di satu bukit dimana di bukit ini kita mengelilingi api unggun bersama dengan anggota biasa HMIF yang lain, sebagai anggota biasa HMIF yang baru...

Akhir dari semua rangkaian, secara simbolis kita mendapatkan sebuah jaket berwarna Hijau, jaket HMIF... Bagi kami, jaket ini sangatlah berharga, sebuah penghargaan yang menandakan kami telah melewati perjuangan yang berat dan panjang, walaupun tanpa jaket ini pun kami tetap merupakan anggota biasa HMIF...

Yah... Ini adalah sedikit cerita bagaimana sulitnya kami mendapatkan jaket HMIF... Sebuah simbol perjuangan, walaupun bukan merupakan akhir dari perjuangan, tetapi merupakan awal dari kontribusi kami di HMIF... Sebuah barang yang walaupun bisa dibuat oleh siapapun, namun makna yang terkandung di dalamnya sangat banyak...

Kenapa gw ngebahas masalah kaya gini?...

Kemaren, gw ngeliat HMIF 2006 bagi-bagi jaket himpunan... Sebuah hal yang wajar untuk setiap angkatan yang baru dilantik... Gw agak tertarik dengan warna jaket angkatannya yang berwarna hitam... Jaket HMIF terdiri dari bagian luar dan dalam, dimana bagian luarnya merupakan jaket berwarna hijau dan di bagian dalamnya merupakan jaket angkatan (2003 berwarna abu-abu, 2004 berwarna krem, 2005 berwarna putih)... Untuk anggota muda, jaket bagian luarnya ini biasanya berwarna hitam... Jadi, warna jaket bagian dalam 2006 sama denan warna jaket bagian luar anggota muda...

Q : Kalo gitu, yang anggota mudanya warna luar dalemnya item dong?
J : Engga kak, sama semua...
Q : Ha?...
J : Iya, masing-masing warnanya item sama ijo
Q : ...

Setelah mendapat konfirmasi dari wakil-wakil angkatannya, ternyata ada miskomunikasi di dalam pembuatan jaket ini, dan setelah dikonfirmasi ulang siapa saja yang boleh memiliki jaket ini, ternyata jaket ini sudah dalam tahap pembuatan dimana kalau di-cancel, uangnya udah ga bisa ditarik, karena bahan dari jaket hijau itu sangat sulit didapat dan hanya bisa dipesan, dan beberapa pertimbangan lainnya...

Ngomong-ngomong masalah uang, kemaren ada salah satu 2004 yang ngomong "Kok kesannya jadi apa yang kita perjuangkan untuk sebuah jaket itu cuma segitu?"... Well, gw setuju sama pendapat dia... Menurut kami, semua usaha dan waktu yang kami habiskan itu ga bisa dinilai...

Truz tiba-tiba gw iseng ngebuat price-list barang/jasa proses dan hasil PAB HMIF 2004:
Aqua 2 x 1.5 lt : Rp 3.000,00
Ponco : Rp 20.000,00
Senter dkk : Rp 15.000,00
Biaya Rumah Sakit Pasca Pelantikan : +- Rp 2.000.000,00
Jaket Himpunan : Rp 65.000,00

Sebenernya masih banyak lagi sih...
Tapi udah agak lupa-lupa...
Yang standart sih kaya gini...
Untuk yang biaya rumah sakit sih, itu untung beberapa orang yang keracunan STMJ (Susu Teh Madu Jahe) pas pelantikan... Hehe...

Ohh... Ada satu list yang lupa ditulis
Kebanggaan Mendapatkan Jaket setelah ikut PAB : PRICELESS...

Buat gw, semua barang yang di-list itu bisa dibeli semua orang... Tapi, ga semua orang bisa make jaket itu dengan bangga, ga semua orang tau makna jaket itu, ga semua orang tau perjuangan dibalik itu, ga semua orang tau cerita jaket itu... Karena itu, gw bisa make jaket ini dengan kebanggaan...

Wednesday, March 26, 2008

Nyawa Ketiga

Cerita ini berawal dari belajar bareng MetNum di Dago Timur...
Setelah suntuk belajar, gw, Ebhe, Ito, Echa, Ditto dan Anjar memutuskan untuk mencari makan... Tempat yang menjadi tujuan makan kita kali ini adalah Bubur Otong yang berada di Jl. Sudirman... Entah udah berapa kali dalam 2 minggu terakhir ini kita makan tengah malem disini... Menurut kita sih, buburnya enak banget... Hehehe...

Nah...
Jl. Sudirman ini adanya setelah Jl. Asia Afrika, dimana ruas jalannya cukup luas dan memungkinkan memacu kendaraan dengan agak cepat... Berhubung mobil gw (Cherry - red) baru keluar bengkel (lagi) dan masih terlihat agak bermasalah, gw memutuskan untuk menguji kemampuannya disini... Setelah melewati Savoy Homann, gw mulai memacu Cherry sampai 80 km/jam... Ga parah kan?... Permasalahannya berawal ketika di depan menara BRI ada sebuah motor yang melaju dengan sangat pelannya, dengan lampu belakang yang redup, dan si pengemudinya memakai jaket hitam yang membuat si motor ini agak sulit dilihat... Di jalur sebelah kanan depan motor ini berada, terdapat pula sebuah mobil yang melaju dengan pelan... Ketika Cherry mulai mendekati motor ini dengan laju yang cukup kencang, tiba-tiba Ebhe dan Anjar teriak "Chay, ada motor Chay"... Tersadar dari kebengongan (gw sendiri lupa lagi bengong, ga liat motornya, ato gimana) mendadak gw kaget dan segera menginjak pedal rem dengan sekuat tenaga karena kalo jarak antara Cherry dengan motor ini semakin dekat, sedangkan di sebelah kanan depan motor ini ada mobil yang cukup lambat sehingga gw ga bisa menyalip dari kanan si motor ini...

Dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba rem super mendadak, ban Cherry mengeluarkan lengkingan yang memekakan malam yang sunyi itu (halah)... Tentu saja, bannya pun jadi terkunci dan tidak bisa dikendalikan... Untung saja, Cherry berhasil berhenti sekitar 5m dari si mobil...

Kalo dipikir-pikir lagi, ini udah yang kedua kalinya nyawa gw nyaris melayang gara-gara nyetir... Setelah kejadian yang ini, gw ga nyangka masih bisa bengong ato apapun itulah... Udah gitu, kali ini gw bawa orang di mobil gw pula... Ga ngebayang kalo tiba-tiba ada tambahan bunyi setelah bunyi ban dan aspal itu... 

Buat Anjar dan Ebhe, maaf ya gw bikin lo berdua panik...
Hehehee...

Sunday, March 16, 2008

Ramalan Bintang

Pernah membaca ramalan bintang?...
Sesuai dengan namanya, ramalan ini diambil berdasarkan bintang-bintang yang mempengaruhi kelahiran seseorang... Yah... Seperti itulah intinya... Bintang-bintang ini (disebut juga dengan zodiac) ada 12 macem (kalo sekarang katanya udah nambah 1)... Jadi, seluruh orang di dunia ini memiliki salah satu dari 12 zodiac itu...

Biasanya, ramalan bintang ini ada di suatu majalah dan menjelaskan kondisi seseorang seperti keuangan, kesehatan, atau apapun itulah... Yang bikin gw bingung disini, dari sekian banyaknya orang di dunia, apa iya cuma punya 12 variasi nasib?... Apa iya semua orang yang berzodiac Aquarius pasti punya takdir, kondisi, ataupun masa depan yang sama?...

Aneh...

Monday, March 10, 2008

Metropolis : Jalan

Jakarta, ibu kota Indonesia yang menampung 10% penduduk Indonesia dengan luasnya yang hanya mencapai 0,035% dari luas Indonesia.

Jakarta jadi pusat orang-orang daerah untuk mencari sumber penghasilan. Dipengaruhi oleh sodaranya yang udah menetap di Jakarta, banyak orang dari seluruh Indonesia dateng ke Jakarta tanpa memiliki kesiapan yang memadai, baik secara kemampuan ataupun mentalnya.

Orangnya pun bermacem-macem. Kadang kalo diliatin, tingkah laku orang Jakarta lucu-lucu loh. Dari yang buta warna ga bisa bedain warna merah-kuning-ijo sampe yang berani mati melawan arus jalan. Yang ngelakuin juga dari brbagai macem kalangan. Dari angkot, sampe mobil-mobil yang masih bagus yang kalo mau dipikir, orang-orangnya harusnya berpendidikan tinggi dan memiliki sopan santun yang baik.

Dengan banyaknya orang yang berjubel di Jakarta, tentu saja kendaraan paling banyak ada di Jakarta. Ditambah lagi, fasilitas jalan yang ada pun kurang memadai. Hal ini menyebabkan Jakarta menjadi sangat macet. Terus, dengan banyaknya kendaraan yang lalu lalang, otomatis jalan lebih sering dilewati kendaraaan, yang menyebabkan jalan ini jadi lebih cepet rusak.

Lahan yang tersisa pun sangat sedikit, terutama lahan yang harusnya dijadikan tempat penyerapan air. Lahan-lahan ini kebanyakan menjadi tmpat tinggal penduduk, baik yang resmi ataupun bukan. Alhasil, di Jakarta sering sekali terjadi banjir ato genangan-genangan air yang tinggi. Kalo udah gini, jalan juga cepet rusak.

Intinya sih, sekarang ini jalan di jakarta udah parah banget. Banyak banget lobang dimana-mana. Salah satu lobangnya bikin gw kehilangan mika dari lampu sen kanan gw karna si lobang ini ada di tengah jalan raya yang menjadi salah satu jalan utama di Jakarta dimana biasanya mobil melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Dan semakin gw jalan-jalan di tengah kota, makin keliatanlah cacatnya jakarta sebagai ibu kota Indonesia ini.

Kadang pemerintah pun bikin pelebaran jalan yang kalo dipikir-pikir ga guna. Bayangin aja, ngelebarin jalan, tapi pohonnya ga dipindahin. Buat apa coba? Jadi setiap 100m, ada pohon yang ketanem di ruas jalan. Lucu ya?

Nah...
Kalo udah begini solusinya apa? Ganti pemrintah? Mau ganti gubernur ratusan kali pun ga bakal ada gunanya. Entah mereka ga peduli, ato emang masalahnya bukan di gubernur, tapi ada di rakyatnya sendiri.

Jadi, siapa yang salah?
Muka lo salah (halaaaaah)...
Yaaaah... Kalo udah gini sih, bisa dibilang Jakarta udah bobrok dari akar-akarnya... Bobrok dari setiap individunya (bisa jadi gw pun ikutan bobrok)... Mendingan mulai dari diri sendiri dulu aja deh... Walopun ngomong emang gampang banget... Realisasinya setengah gila... Yaaah... Semoga Jakarta layak menjadi ibu kota Indonesia... Amiiin...

Sunday, March 09, 2008

Temani Aku

Layaknya gelap malam
yang indah karena bintang

Layaknya sang penyair
yang elok karena puisi

Bagiku kau bintang
Selayak puisi
Tetaplah disini peri kecilku
Temani aku selamanya

-------------------------------

Pernah mendengar lagu ini?...
Yep... Ini adalah salah satu lagunya So7 yang berjudul temani aku yang ada di albumnya Kisah Klasik Untuk Masa Depan... Dan ini adalah lagu pertama yang dibawain oleh Merah Tambun dalam acara Syukuran Wisudaan Teknik Informatika Maret 2008 kemaren...

Jadi... Seminggu sebelom wisuda maret, gw melihat sebuah e-mail yang isinya ttg akustikan dalam wisudaan dan tata cara pendaftarannya... Sejujurnya, gw sih ga terlalu tertarik karena beberapa alasan : pertama, gw ga bisa maen alat musik atopun nyanyi, dari dulu kalo banyak yang bilang suara gw fals; kedua, ga pernah ada yang ngajakin... Sampe si Ebhe ngajakin gw buat maen di akustikan tersebut... Jadilah gw disuruh nyari info gimana cerita daftar mendaftar dan segala tetek bengeknya... Sampe akhirnya kita dikasih slot 15 menit buat maen... Oh iya, acara syukwisnya itu hari Kamis malem, dan sampe hari Selasa sore, kita blom ngapa-ngapain sama sekali...
Sebenernya, si Ebhe juga ngajakin Echa, tapi karena Echa-nya mau nonton konser Incubus, dia ga bisa ikut latihan... Akhirnya, kita ngajak Ditto yang katanya sih baru bisa maen gitar dalam beberapa bulan terakhir... Dan kita memulai latihan pertama kita di hari Selasa malam jam 11 malem...
Gitarpun dipetik... Nyanyian mulai diperdengarkan... Daaaan, ga masuk sama sekali... Si Ditto-nya sering salah kunci, sedangkan gw sering salah nada... Weeewww... Akhirnya malam itu dihabiskan untuk mencari feel buat maen... Feel semuanya pun didapat setelah menyanyikan lagu Temani Aku yang jadi lagu final karena kita males ngulik lagi... Hehe...
Tadinya mau bawain 3 lagu : satu lagu cinta buat wisudawan (dan penyanyi) yang sedang jatuh cinta, satu lagu kenangan buat wisudawan, satu lagi hymne informatika yang di-request pencipta-nya... Berhubung ga ada waktu buat latihan lagi karena si hymne informatika ini jarang yang tau lirik lengkapnya samp harus nanya ke pembuatnya langsung dan harus menghabiskan banyak waktu mencari chord dan nada yang pas, akhirnya ditentukan bahwa dua lagu ini aja yang dibawakan... Oh iya, pada hari H-1, kita juga merekrut Amahl sebagai vokalis yang setengahnya jadi backing vocal, padahal suaranya lebih bagus dari suara gw... Dan pas hari H-1 juga tiba-tiba gw biduran seluruh badan yang bikin panik dan ga bisa tidur... Weew... Untung siangnya udah sembuh...
Pas H-1jam, kita ngadain latian terakhir, dimana latian terakhir ini udah bener 90%... Suara gw udah masuk, Kesalahan chord-pun ga kerasa... Stlah itu, berangkatlah kita ke Bale Gazeebo... Disana, terutama gw dan Ditto udah super tegang karena penampilan pertama manggung... Weeeew...
Akhirnya waktu pun tiba... Kita pun maju... Ternyata suasana-nya sangat berbeda... Ditonton olh lebih dari 100 orang, apalagi di garis depan ada si 'dia' yang scara tersirat sebenernya lagu Temani Aku ini juga buat 'dia', hehehe... Makin teganglah... Truz pas pertama kali gw ngeluarin suara, banyak penonton yang langsung ketawa... Haiah, pastilah gw salah nada... Dan pas mau masuk melodi si Ebhe malah masuk Reff... Ditto pun sedikit melakukan kesalahan dengan chord-nya... Kacaaaaaaaaaaau... Mana pas lagu kedua di verse 1 suara gw ga nyambung lagi... Aaaah... Yah... Sudahlah ya... Namanya juga penampilan pertama...
Dan akhirnya selesailah neraka yang bernama panggung itu... Ada yang bilang suara gw kacau, ada yang bilang suara gw bagus, ada yang terharu sama hymne informatika-nya... Yah... Apapun itu, kita cuma mau ngasih persembahan yang terbaik buat yang lulus Maret 2008 ini... Semoga sukses dan jangan lupa sama informatika... Hehe...