Sunday, April 17, 2011

Hal Berharga dan Sebuah Impian

"We never know something precious until it's gone"

Seringkali, kita memang tidak pernah menganggap sesuatu yang berharga sampai sesuatu tersebut hilang.. Waktu, orang-orang disekitar kita, kesehatan, momen dan memori, dan hal-hal kecil lainnya.. Dalam kasusku, semua baru terasa berharga pada saat aku pergi ke Surabaya akhir tahun 2010 kemarin.. Seluruh rencana hidup yang kususun harus aku tata ulang lagi sejak kepindahan gw ke Surabaya..

Sebenernya aku adalah orang yang punya jiwa petualang tinggi.. Pada saat aku memutuskan tanda tangan kontrak di sebuah BUMN yang brandingnya paling bagus ini, aku sudah tahu konsekuensi bahwa aku harus siap akan ditempatkan di seluruh penjuru Indonesia dalam beberapa tahun.. Well, sebenernya aku bisa saja mencari koneksi ke bagian IT untuk minta ditarik kesana, tapi entah kenapa waktu itu gw memilih untuk diam dan ingin tau, menurut HC, posisi apa yang paling tepat untuk gw.. Sampai dua minggu sebelum penempatan, aku baru berdoa untuk mendapatkan sebuah tempat di Jakarta.. Dan ternyata, Jakarta bukan tempat terbaik aku saat itu, tapi justru dengan pergi keluar dari ibukota ini aku tersadar banyak hal berharga yang aku tinggalkan..

Ok, here are the things..

[] Moments and Freedom

Hal yang paling berharga di dunia ini bukan uang, bukan juga waktu.. Setelah beberapa saat aku di Surabaya, au menyadari bahwa hal yang paling penting dalam hidup ini adalah momen.. Apa yang aan kita lakukan dan dengan siapa kita akan habiskan waktu kita sehari-hari.. Apalah arti sebuah karir yang baik, namun kita tidak memiliki waktu dan momen yang berharga dengan orang-orang yang paling kita sayangi..

Mengingat betapa berharganya momen yang aku alami pada saat aku di Bandung, bersama dengan teman-teman terdekat, melakukan kebodohan-kebodohan masa muda.. Pada saat kami semua memiliki waktu dan tidak memiliki beban yang besar untuk masa depan kami.. Namun, pada saat memasuki dunia kerja, aku harus berpikir bagaimana nanti hidup, menukarkan banyak waktuku dengan uang, sampai seringkali aku tidak memiliki waktu untuk melakukan apa yang kusuka..

Ironis.. Dulu aku mendambakan keliling Indonesia.. Namun pada saat aku di luar rumahku, aku merasakan ini bukan yang kuinginkan.. Well, aku masih ingin keliling Indonesia, tapi bukan dengan cara ini.. Aku ingin bisa pergi kemanapun aku mau dan pulang kapanpun aku mau.. Berpetualang menjelajah keindahan dunia dan pulang pada saat lelah..

[] The Ganeshas and The Leader

Aku selalu mengeluhkan apa yang orang tuaku lakukan.. Aku selalu menginginkan orang tua yang lebih baik.. Tidak pernah puas akan apa yang orang tuaku berikan kepadaku.. Kami selalu bertengkar untuk urusan sederhana: Uang.. Seharusnya aku tahu, bahwa mereka melakukan itu semua untuk mendidikku.. Dan sekarang aku sadar, mereka adalah orang tua terbaik yang aku tahu.. Semangat dan konsistensinya dalam berjuang menghadapi hidupnya sangat luar biasa..

Aku sesugguhnya tahu bahwa kondisi keuangan orang tuaku tidak sestabil itu.. Namun mereka selalu bisa memenuhi kebutuhan (kebutuhan, bukan keinginan).. Kalau kupikir-pikir, aku tidak pernah membuat sesuatu yang benar-benar serius dalam hidupku untuk kedua orangtuaku.. Bahkan untuk hal kecil membelikan hadiah di hari ulang tahun mereka.. Hanya pernah satu kali aku melihat mata mereka berbinar-binar, yaitu pada saat aku wisuda.. Aaah, aku ingin sekali lagi membuat mata mereka berbinar-binar kembali, menjadi kebanggaan mereka..

Sekarang umur mereka sudah menyentuh kepala 5, dan sampai saat ini mereka masih bekerja keras untuk menghidupi keluarga kami.. Stamina mereka sudah tidak seperti dulu, sudah mulai rentan.. Namun mereka masih harus bekerja keras, karena aku belum mantap dalam pekerjaanku dan aku masih memiliki dua orang adik yang masih sangat kecil.. Membiarkan orangtuaku bekerja kesana kemari untuk membiayai adikku disaat mereka sudah akan pensiun?.. Aku tidak ingin seperti itu.. Aku ingin kedua orangtuaku beristirahat dan menikmati hari-hari tuanya dan bermain dengan cucu-cucunya nanti..

Ah, aku masih memiliki dua orang adik yang masih kecil.. Satria dan Yudhit.. Merea selalu menjadikan diriku idola.. Walaupun aku sendri merasa belum melakukan apa-apa dalam hidupku, tapi pada saat aku berada disamping mereka, aku bisa memberikan dukungan dan kasih sayang.. Namun sekarang mereka tidak bisa mencontoh siapa-siapa.. Namun akan ada hari dimana aku akan selalu bisa menemani mereka kapanpun mereka membutuhkanku. Pada saat mereka ingin bermain, ataupun ingin belajar.. Atau bahkan pada saat Satria ke Jepang nantinya..

Belum lagi urusan rumah.. Hmm.. Ternyata kami belum memiliki rumah yang layak tinggal.. Kami memang memiliki rumah saat ini, namun dalam 3 tahun, kami harus meninggalkan rumah tersebut dan pindah ke daerah yang cukup terbilang jauh dari pusat kota.. Namun kondisi rumah tersebut sama sekali tidak layak tinggal..

Sejak aku di Surabaya, aku berpikir, percuma saja aku memiliki karir namun tidak bisa berada di sekitar keluargaku.. Tugaskulah saat ini mengambil alih kepemimpinan dalam keluarga ini.. Ya, aku yang akn mengambil alih seluruh tanggung jawab dalam keluarga ini dan menjadi kebanggaan dalam keluarga Ganesha..

[] Perfect in Imperfection and Paris Dream

Tahun 2009, aku menemukan seseorang yang luar biasa.. Seorang wanita yang penuh ambisi, romantisme, dan impian.. Berawal dari sebuah persahabatan, berlanjut ke sebuah hubungan yang tidak sehat, lalu menjadi calon pendamping hidup.. Dia bukan seorang wanita dengan kriteria idaman untuk gw (justru aku sekarang lupa wanita idamanku seperti apa), apalagi sempurna.. Dia hanya seorang wanita biasa yang memiliki banyak kekurangan.. Namun justru dengan seluruh kekurangan itulah dia sempurna di mataku..

Berawal dari percakapan tentang impian di kamar kosanku di Bandung, kami berbicara tentang mimpi kami, mimpi keliling dunia.. Satu skenario dimana kita akan bertemu di sebuah tempat di Paris, entah pada saat itu kita masih sama-sama single ataupun sudah memiliki pasangan masing-masing.. Seandainya kami masih single, disitu mungkin akan menjadi awal yang baru untuk kami berdua, sedangkan seandainya minimal salah satu dari kami sudah memiliki pasangan, kami akan bercengkrama dan menertawakan masa lalu kami yang penuh warna..

Well, lima bulan berselang setelah percakapan itu, kami memulai sebuah hubungan yang serius, dimana kami akan mewujudkan impian kami berdua.. Kami mengisi hidup kami dengan berbagai momen dan memori yang sangat indah.. Menikmati hidup seindah mungkin.. Memang, kondisi sempurna memang tidak akan pernah terjadi.. Dalam sebuah hubungan, akan selalu ada permasalahan.. Mungkin memang kami belum dewasa untuk menjalin sebuah hubungan yang serius.. Walaupun demikian, aku berpendapat bahwa semua akan kembali membaik kalau kami bersabar menunggu, walaupun pada saat itu aku terkadang berpikir untuk menyudahinya.. Namun, aku berpikir sampai kapan aku mau menawar-nawar lagi?.. Aku mencintainya, jadi aku harus menerima dia apa adanya, dengan semua kelebihan dan kekurangannya..

Namun tidak demikian dengannya, dia sangat meragukan hubungan kami dan menyudahinya tepat dua minggu sebelum aku berangkat ke Surabaya.. Well, what more can I say?.. Setelah kejadian itu, aku benar-benar seperti kehilangan hasrat hidup.. Ditambah dengan kepindahanku ke Surabaya, dimana aku sendiri disini..

Ternyata jaraklah yang harus memisahkan kami saat ini.. Dengan demua kondisi yang ada saat ini, hanya satu constraint yang membuat dia tidak mau menjalin hubungan denganku lagi: jarak.. Saat ini aku sedang berusaha keras untuk dapat kembali ke Jakarta untuk memenuhi impianku: selalu berada disampingnya pada saat ia membutuhkanku.. Namun ditengah perjalananku mengejar impianku, banyak sekali cerita yang membuatku turun naik.. Tentang sebuah keputusannya yang diambil beberapa hari yang lalu.. Aku sekali lagi hampir ingin menyudahi pengejaran impianku..

Namun aku teringat tentang percakapan kami di kamarku saat itu..
About Paris.. We even don't care if we're still together or not int he future.. Once again, if we're still single, it's the beginning of our new story.. If we're not, it will be good to share our stories there, laughing about how we were when we're still young..

Sebenarnya, masih banyak hal berharga yang aku tinggalkan di Jakarta, dan setelah kehilangan hal-hal tersebut, aku menjadi ingat aan impian-impianku kembali.. Jadi teringat dengan sebuah kalimat yang dilontarkan temanku kemarin: "Kalau satu helai daun yang jatuh saja diatur oleh Allah, apalagi urusan jodoh, pekerjaan, dan penempatan".. Well, sisi baiknya, mungkin kalau aku di Jakarta, aku akan terlena dengan kehidupan yang baik..

Saat ini, momen ini bukanlah yang aku mau, di kota baru, jauh dari orang-orang tercinta, dan terikat rutinitas.. Dan untuk kembali meraih hal-hal yang berharga itu kembali, dan demi pengejaran impianku, aku akan melakukan apapun untuk itu..

Let the Project RtR2012 begin.. :)