Sunday, September 28, 2008

Tol Termahal

"Kartu Tolnya Mas"

Mendengar kalimat itu, gw langsung panik, karena ngerasa udah ngasih kartunya sekalian duidnya... Katu tol yang biasa gw taroh di slot yang ada di pintu pengemudi itu raib... Jadi gw minggir dulu buat nyari si kartu dibantu oleh Aqsath, Echa, Sapla dan Karin...

15 Menit berlalu, kartunya ga ketemu... Gw dan Echa ke gerbang tol buat bertanya berapa dendanya... Pas dikasi tau nominalnya, kita langsung balik dan nyari lagi... Bayangin aja, dendanya Rp 76.000,- (Harga tiket normal itu Rp 39.000)... Bertanya kepada semua penumpang : "Bayar denda ato kabur?"... Aqsath dan Karin yang extreme kiri menjawab "Kabur", Sapla dan Echa yang extreme kanan menjawab "bayar"... Karena gw cenderung ke kanan (walopun urusan duid lebih condong ke kiri), jadilah kita bayar dendanya yang besarnya dua kali jarak terjauh tol itu (Pd. Gede Timur - Padalarang Barat harganya Rp 35.000,00, Rp 6.000,00nya itu nomilal biaya ruas tol Jakarta Outer Ring Road)...

Itulah bukti dendanya... Sebelnya, kartu tolnya ilang di jalan tol termahal... Coba kalo ilang di Jabotabek... Ga ngebayang kalo nanti ada tol Jakarta-Surabaya... Dendanya berapa ya?...

Saturday, September 06, 2008

Terdiam

"..."

Terdiam, bengong, dan ga bisa berkata apa-apa... Seneng sih, ngedenger dia cerita dengan penuh semangat, tapi kalo isi ceritanya tentang cowo laen, jadi berasa menyayat hati, bagai biola penyayat hati (halah, berlebihan)... Intinya sih, gw bingung mesti gimana... Dulu gw pikir dengan gw tau alesan dan kondisinya, gw bisa nentuin gw kemana... Tapi yang ada gw malah bingung mesti gimana... Ngomong-ngomong biola penyayat hati, jadi inget lagunya SWGTB... Hehehe...

"Gerakanmu
Indah tak hanya bagi diriku
Menakjubkan tak hanya untukku
Kau sempurna
Banyak orang berkata begitu
Dan memancing angan kesombongan, untuk memiliki

Cahayamu
Datang menyilaukan mata ini
Menyenangkan juga memedihkan
Bukan salahmu
Sinar itu terpancar darimu
Mungkin memang engkau yang terpilih
tuk tebarkan aura kekaguman

Ketidak mampuan aku untuk mendekati,
kadang kala menyakitkan hati

Nada indah teruntai bukan tuk dinikmati
bagai biola penyayat hati
damai suara menggema bukan tuk diikuti
engkau biola penyayat hati"

Biola Penyayat Hati - SWGTB

Thursday, September 04, 2008

Sepenuh Hati

"Manggung yuk... Bantuin gw melakukan sesuatu pas musik sore nanti"

Kalimat yang entah kenapa tiba2 terlontar dari mulut gw kepada Ebhe, Amahl, Echa, dan Ditto... Emang pada awalnya Gw dan Ebhe udah berencana manggung di musik sore, walopun Ebhe udah ditek sama Qbel buat manggung juga, begitu juga dengan Echa... Berhubung ini akan menjadi musik sore yang terakhir bagi Merah Tamband (Merah Tambun Band - red, walaupun sempet diartikan sebagai Merah Tampan sama MC, hahaha), gw ngajakin semua personil merah tambun... Sayang, Eka menolak dengan alesan ga PD sama suaranya (Kalo kata Cathy mah mendingan suara Eka daripada gw padahal) dan Ditto sedang fokus untuk seminarnya...

Awalnya, Echa menolak untuk bermain drum karena udah jadi drum di band-nya Qbel... Jadilah kita minta Amahl untuk bermain drum, karena menurut Ebhe, si Amahl ini udah sering latian ngedrum... Jadi, formasi pada saat latian pertama itu : Quch - vokalis, Amahl - drummer, Echa - bassis, Ebhe - gitaris... Agak rancu, karena Amahl yang suaranya sebanding sama Heri itu ga disuruh nyanyi... Ternyata, dengan formasi seperti itu, Bandnya BERANTAKAN... Dari Amahl yang tempo maennya naek turun, Suara gw yang lari-lari kalo ga dijaga sama Echa, dan lagu yang dimaenin pun blom jelas... Ini berlanjut sampe hari kedua dimana Echa pun menjadi ga mood latian karena berantakannya parah... Akhirnya, Echa mau jadi drummer, dan Bass dipegang oleh Amahl... Dan ternyata, hasil latihan ketiga cukup oke... Cuma ada beberapa kesalahan kecil, dan di latihan ketiga ini akhirnya lagu 135 ole diulik untuk versi band-nya... Jadilah kita memutuskan untuk bermain KKSK - Dygta (akustik) dengan alasan permintaan pribadi gw, 135 ole - IF2007 buat menyambut angkatan 2007 yang baru dilantik, dan Sahabat Sejati - So7 sebagai salam perpisahan Merah Tamband di acara musik sore yang terakhir (soalnya 3 orang dari Merah Tamband ngejar lulus Oktober, amiiiiiin)... Oh iya, pas latihan buat 135 ole, kita sempet dibantuin Ito yang megang gitar ritmik, tapi sayang Ito ga bisa dateng pas musik sore dan Ditto yang udah sempet latian pun ga mau dateng pas gladi... Jadinya pas di lagu itu pas Ebhe maenin melodi rada kosong...

Persiapan selesai... Tinggal menanti hari H yang bikin deg2an dobel itu, karena harus ada yang dilakukan selaen manggung...Berbagai rencana disiapkan, dan akhirnya tibalah saat kami manggung... Ebhe, Amahl, dan Echa maju duluan, dan gw menanti di belakang, untuk melakukan sesuatu... Untungnya, semuanya lancar, tanpa mengalami hambatan berarti... Hehe... Pas lagu KKSK, lampu dimatiin sama Eka yang disuruh Ebhe supaya katanya biar dapet suasananya... Hehe... Dan secara overall, kata Ditto di bangku penonton sih performa kita cukup bagus... Wow... Hanya dalam beberapa hari, yang awalnya super kacau akhirnya bisa dibilang bagus... Ga nyangka... Walopun pas maennya emang ga sempurna dan lupa ngomong knapa kita milih lagu-lagu itu... At least, soul dari lagu-lagu yang kita bawain dapet semua... Dan tentunya, sesuatu itu dilakukan dengan cukup baik, hehe... Inilah penampilan kami di panggung, hehe...




Seandainya kau ada disini untukku
Mungkin ku tak sendiri
Bayanganmu yang selalu menemaniku
Hiasi malam sepiku
Kuingin bersama dirimu

Ku takkan pernah berpaling darimu
Walau kini kau jauh dariku
Kan slalu kunanti
Karena Ku Sayang Kamu

Hati ini selalu menyebut namamu
Dengarlah melatiku
Kuberjanji hanyalah untukmu cintaku
Takkan pernah ada yang lain

Adakah rindu dihatimu
Seperti rindu yang kurasa
Sanggupkah ku terus terlena
Tanpamu disisiku
Ku kan slalu menantimu

KKSK- Dygta


Thanx berat buat semua Merah TamBand... Berkat kalian, lagu pertama itu flownya dapet banget... Hweheheheh... Sebenernya niat utama gw mau manggung di musik sore mah buat nyanyiin lagu ini dengan sepenuh hati... Hohoho...

Sahabat Sejatiku
Hilangkah dari ingatanmu
Dihari kita saling berbagi

Dengan kotak sejuta mimpi
Aku datang menghampirimu
Tuk perlihatkan semua hartaku

Kita slalu berpendapat
Kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah

Aku raja kaupun raja
aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi

Aku selalu membanggakanmu
Kaupun selalu menyanjungku
Aku dan kamu darah abadi

Demi bermain bersama
Kita duakan sgalanya
Merdeka kita, kita merdeka

Pegang pundakku jangan pernah lepaskan
Bila kumulai lelah, lelah dan tak bersinar

Remas sayapku jangan pernah lepaskan
Bila kuingin terbang, terbang meninggalkanmu

Tak pernah kita pikirkan ujung perjalanan ini

Sahabat Sejati - Sheila on 7


Semoga yang ngejar lulus Oktober 2008 bisa kesampean... Hehe...
Dan berharap ini akan jadi penampilan terakhir dari Merah TamBand di Musik Sore, mengingat Eka yang katanya mau balik ke Makassar langsung setelah lulus... Kami akan merindukanmu sebagai kru lighting... Haha...