Sunday, April 17, 2011

Hal Berharga dan Sebuah Impian

"We never know something precious until it's gone"

Seringkali, kita memang tidak pernah menganggap sesuatu yang berharga sampai sesuatu tersebut hilang.. Waktu, orang-orang disekitar kita, kesehatan, momen dan memori, dan hal-hal kecil lainnya.. Dalam kasusku, semua baru terasa berharga pada saat aku pergi ke Surabaya akhir tahun 2010 kemarin.. Seluruh rencana hidup yang kususun harus aku tata ulang lagi sejak kepindahan gw ke Surabaya..

Sebenernya aku adalah orang yang punya jiwa petualang tinggi.. Pada saat aku memutuskan tanda tangan kontrak di sebuah BUMN yang brandingnya paling bagus ini, aku sudah tahu konsekuensi bahwa aku harus siap akan ditempatkan di seluruh penjuru Indonesia dalam beberapa tahun.. Well, sebenernya aku bisa saja mencari koneksi ke bagian IT untuk minta ditarik kesana, tapi entah kenapa waktu itu gw memilih untuk diam dan ingin tau, menurut HC, posisi apa yang paling tepat untuk gw.. Sampai dua minggu sebelum penempatan, aku baru berdoa untuk mendapatkan sebuah tempat di Jakarta.. Dan ternyata, Jakarta bukan tempat terbaik aku saat itu, tapi justru dengan pergi keluar dari ibukota ini aku tersadar banyak hal berharga yang aku tinggalkan..

Ok, here are the things..

[] Moments and Freedom

Hal yang paling berharga di dunia ini bukan uang, bukan juga waktu.. Setelah beberapa saat aku di Surabaya, au menyadari bahwa hal yang paling penting dalam hidup ini adalah momen.. Apa yang aan kita lakukan dan dengan siapa kita akan habiskan waktu kita sehari-hari.. Apalah arti sebuah karir yang baik, namun kita tidak memiliki waktu dan momen yang berharga dengan orang-orang yang paling kita sayangi..

Mengingat betapa berharganya momen yang aku alami pada saat aku di Bandung, bersama dengan teman-teman terdekat, melakukan kebodohan-kebodohan masa muda.. Pada saat kami semua memiliki waktu dan tidak memiliki beban yang besar untuk masa depan kami.. Namun, pada saat memasuki dunia kerja, aku harus berpikir bagaimana nanti hidup, menukarkan banyak waktuku dengan uang, sampai seringkali aku tidak memiliki waktu untuk melakukan apa yang kusuka..

Ironis.. Dulu aku mendambakan keliling Indonesia.. Namun pada saat aku di luar rumahku, aku merasakan ini bukan yang kuinginkan.. Well, aku masih ingin keliling Indonesia, tapi bukan dengan cara ini.. Aku ingin bisa pergi kemanapun aku mau dan pulang kapanpun aku mau.. Berpetualang menjelajah keindahan dunia dan pulang pada saat lelah..

[] The Ganeshas and The Leader

Aku selalu mengeluhkan apa yang orang tuaku lakukan.. Aku selalu menginginkan orang tua yang lebih baik.. Tidak pernah puas akan apa yang orang tuaku berikan kepadaku.. Kami selalu bertengkar untuk urusan sederhana: Uang.. Seharusnya aku tahu, bahwa mereka melakukan itu semua untuk mendidikku.. Dan sekarang aku sadar, mereka adalah orang tua terbaik yang aku tahu.. Semangat dan konsistensinya dalam berjuang menghadapi hidupnya sangat luar biasa..

Aku sesugguhnya tahu bahwa kondisi keuangan orang tuaku tidak sestabil itu.. Namun mereka selalu bisa memenuhi kebutuhan (kebutuhan, bukan keinginan).. Kalau kupikir-pikir, aku tidak pernah membuat sesuatu yang benar-benar serius dalam hidupku untuk kedua orangtuaku.. Bahkan untuk hal kecil membelikan hadiah di hari ulang tahun mereka.. Hanya pernah satu kali aku melihat mata mereka berbinar-binar, yaitu pada saat aku wisuda.. Aaah, aku ingin sekali lagi membuat mata mereka berbinar-binar kembali, menjadi kebanggaan mereka..

Sekarang umur mereka sudah menyentuh kepala 5, dan sampai saat ini mereka masih bekerja keras untuk menghidupi keluarga kami.. Stamina mereka sudah tidak seperti dulu, sudah mulai rentan.. Namun mereka masih harus bekerja keras, karena aku belum mantap dalam pekerjaanku dan aku masih memiliki dua orang adik yang masih sangat kecil.. Membiarkan orangtuaku bekerja kesana kemari untuk membiayai adikku disaat mereka sudah akan pensiun?.. Aku tidak ingin seperti itu.. Aku ingin kedua orangtuaku beristirahat dan menikmati hari-hari tuanya dan bermain dengan cucu-cucunya nanti..

Ah, aku masih memiliki dua orang adik yang masih kecil.. Satria dan Yudhit.. Merea selalu menjadikan diriku idola.. Walaupun aku sendri merasa belum melakukan apa-apa dalam hidupku, tapi pada saat aku berada disamping mereka, aku bisa memberikan dukungan dan kasih sayang.. Namun sekarang mereka tidak bisa mencontoh siapa-siapa.. Namun akan ada hari dimana aku akan selalu bisa menemani mereka kapanpun mereka membutuhkanku. Pada saat mereka ingin bermain, ataupun ingin belajar.. Atau bahkan pada saat Satria ke Jepang nantinya..

Belum lagi urusan rumah.. Hmm.. Ternyata kami belum memiliki rumah yang layak tinggal.. Kami memang memiliki rumah saat ini, namun dalam 3 tahun, kami harus meninggalkan rumah tersebut dan pindah ke daerah yang cukup terbilang jauh dari pusat kota.. Namun kondisi rumah tersebut sama sekali tidak layak tinggal..

Sejak aku di Surabaya, aku berpikir, percuma saja aku memiliki karir namun tidak bisa berada di sekitar keluargaku.. Tugaskulah saat ini mengambil alih kepemimpinan dalam keluarga ini.. Ya, aku yang akn mengambil alih seluruh tanggung jawab dalam keluarga ini dan menjadi kebanggaan dalam keluarga Ganesha..

[] Perfect in Imperfection and Paris Dream

Tahun 2009, aku menemukan seseorang yang luar biasa.. Seorang wanita yang penuh ambisi, romantisme, dan impian.. Berawal dari sebuah persahabatan, berlanjut ke sebuah hubungan yang tidak sehat, lalu menjadi calon pendamping hidup.. Dia bukan seorang wanita dengan kriteria idaman untuk gw (justru aku sekarang lupa wanita idamanku seperti apa), apalagi sempurna.. Dia hanya seorang wanita biasa yang memiliki banyak kekurangan.. Namun justru dengan seluruh kekurangan itulah dia sempurna di mataku..

Berawal dari percakapan tentang impian di kamar kosanku di Bandung, kami berbicara tentang mimpi kami, mimpi keliling dunia.. Satu skenario dimana kita akan bertemu di sebuah tempat di Paris, entah pada saat itu kita masih sama-sama single ataupun sudah memiliki pasangan masing-masing.. Seandainya kami masih single, disitu mungkin akan menjadi awal yang baru untuk kami berdua, sedangkan seandainya minimal salah satu dari kami sudah memiliki pasangan, kami akan bercengkrama dan menertawakan masa lalu kami yang penuh warna..

Well, lima bulan berselang setelah percakapan itu, kami memulai sebuah hubungan yang serius, dimana kami akan mewujudkan impian kami berdua.. Kami mengisi hidup kami dengan berbagai momen dan memori yang sangat indah.. Menikmati hidup seindah mungkin.. Memang, kondisi sempurna memang tidak akan pernah terjadi.. Dalam sebuah hubungan, akan selalu ada permasalahan.. Mungkin memang kami belum dewasa untuk menjalin sebuah hubungan yang serius.. Walaupun demikian, aku berpendapat bahwa semua akan kembali membaik kalau kami bersabar menunggu, walaupun pada saat itu aku terkadang berpikir untuk menyudahinya.. Namun, aku berpikir sampai kapan aku mau menawar-nawar lagi?.. Aku mencintainya, jadi aku harus menerima dia apa adanya, dengan semua kelebihan dan kekurangannya..

Namun tidak demikian dengannya, dia sangat meragukan hubungan kami dan menyudahinya tepat dua minggu sebelum aku berangkat ke Surabaya.. Well, what more can I say?.. Setelah kejadian itu, aku benar-benar seperti kehilangan hasrat hidup.. Ditambah dengan kepindahanku ke Surabaya, dimana aku sendiri disini..

Ternyata jaraklah yang harus memisahkan kami saat ini.. Dengan demua kondisi yang ada saat ini, hanya satu constraint yang membuat dia tidak mau menjalin hubungan denganku lagi: jarak.. Saat ini aku sedang berusaha keras untuk dapat kembali ke Jakarta untuk memenuhi impianku: selalu berada disampingnya pada saat ia membutuhkanku.. Namun ditengah perjalananku mengejar impianku, banyak sekali cerita yang membuatku turun naik.. Tentang sebuah keputusannya yang diambil beberapa hari yang lalu.. Aku sekali lagi hampir ingin menyudahi pengejaran impianku..

Namun aku teringat tentang percakapan kami di kamarku saat itu..
About Paris.. We even don't care if we're still together or not int he future.. Once again, if we're still single, it's the beginning of our new story.. If we're not, it will be good to share our stories there, laughing about how we were when we're still young..

Sebenarnya, masih banyak hal berharga yang aku tinggalkan di Jakarta, dan setelah kehilangan hal-hal tersebut, aku menjadi ingat aan impian-impianku kembali.. Jadi teringat dengan sebuah kalimat yang dilontarkan temanku kemarin: "Kalau satu helai daun yang jatuh saja diatur oleh Allah, apalagi urusan jodoh, pekerjaan, dan penempatan".. Well, sisi baiknya, mungkin kalau aku di Jakarta, aku akan terlena dengan kehidupan yang baik..

Saat ini, momen ini bukanlah yang aku mau, di kota baru, jauh dari orang-orang tercinta, dan terikat rutinitas.. Dan untuk kembali meraih hal-hal yang berharga itu kembali, dan demi pengejaran impianku, aku akan melakukan apapun untuk itu..

Let the Project RtR2012 begin.. :)

Friday, May 07, 2010

Perpisahan

"Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan"

Pertemuan gw dengan kota ini diawali dengan tes masuk USM karena disuruh nyokap... Awalnya pengen masuk tekkim, tapi apa daya... Karena buta warna, gw urungkan niat itu dan mengubahnya mejadi informatika ITB... hahaha... Walhasil, gw diterima di informatika ITB... Katanya sih salah satu jurusan yang paling diminati... Disinilah awal cerita itu mulai...

Kota baru, lingkungan baru, teman baru, dan gaya hidup baru... Iya, gaya hidup baru, sebagai mahasiswa kos2an yang harus ngatur semuanya sendiri, dari makan, maen, dan bahkan untuk pulang, karena ga ada yang ngawasin (walopun gw di jakarta juga ga pernah dikontrol mau pulang jam brapa), apa lagi jam kuliahnya juga bolong-bolong ga kaya SMA, jadi pas nunggu kuliah punya kesempatan buat maen2 semau-maunya...

Mengisi hari-hari di tahun pertama dengan ospek, nyoba ini nyoba itu, maen bilyard disini, sam Ito, Arya, Adit, liburan disana, aktif di himpunan, dan sering balik ke jakarta karena punya pacar dan keluarga disana, sampe masuk rumah sakit gara2 keracunan berjamaah pas pelantikan... hahaha...

Abis itu memasuki tingkat dua yang kelam, bener2 kuliah semaunya, titip absen, dan gaji buta di tugas... Sempet nyaris jadi penghuni kosan tetap Amahl, karena gw nginep situ mulu... Hahaha... Di taun ini gw juga mulai masuk ke kosan Sangkuriang M2, yang jadi rumah gw selama 2 taun, bersama Ebhe dan Mas Salman... Sering nyanyi-nyanyi dikosan, begadang, dan segala macemnya... Hahaha... Kalo jenuh, sering ke Dago Bengkok buat ngeliat bintang... Sayang dulu android blom ada, jadi ga bisa pake google sky map... :P

Setaun setelah itu, M2 resmi dikontrak sama anak2 IF... Kami jadi Pendesah... Ya, nama kosannya adalah DSH, Dugong Sangkuriang House... Tempat berkumpul anak2 kalo ngerjain tugas... Dari Ditto, Amahl, Eka, Echa, Cathy, Olip, dan masih banyak lagi. Tempat blajar bareng, dan sharing bareng, tapi ujiannya ga bareng, soalnya sempet ninggalin Ebhe yang jadi pengajar as mau ujian Basdat... Iya, Ebhe ditinggalin sama seluruh isi rumah dan baru sadar kalo dia ga ikut ujian pas kita di kelas... Ampuni kami Bhe... :P

Ada juga saat2 dimana gw, Eka, Ditto, dan Ryan nginvasi kamar Amahl untuk ngerjain tugas... Kebebasan di luar sana... Itu slogan kami yang terus menerus melihat betapa indahnya pemandanan di luar kamar (lebay)... Masa-masa dimana satu kamar ditinggali oleh 4 orang lebih, yang membuat Ditto harus meringkuk di pojokan (ini emang gayanya dia sih) sambil megangin laptop kesayangannya...

Sempet juga ngerjain tugas bareng di tempat Ito yang malemnya kita sering keluar buat makan bubur Otong sama perkedel bondon... Heran, ga bosen-bosen makan ini bubur... Hahaha... Di taun ini juga ada amazing race yang sangat menakjubkan bersama Merah Tambun, muterin Bandung sambil makan...

Kalo udah keabisan tempat jalan ato lagi ga punya duid, officialnongkrongsite#1 jadi pilihan untuk nongkrong... Bengong ampe bego sambil maen cari lagu berlirik tertentu bersama Ebhe, Laris, Echa, Eka, Ditto, dan Ika... Emang tipikal Ebhe banget bilang "udah lo ksini aja dulu", trus bengong... :P Sempet juga sering maen futsal yang seminggu bisa tiga kali bareng anak2 IF...

Sempet juga jadi penghuni Sangkuriang Studio, jadi pegawai part time, padahal ga punya skill... Hahaha... kalo udah mau deadline, bisa diperes begadang sama Om Win dulu... Sering lembur yang kalo gw liat sekarang, kerjaannya ga ada yang beres deh... Maaf ya... :P Disini juga mulai jadi aktif lagi di himpunan.. Jadi DPP, jadi koordinator swasta... Wew...

Sempet ikut siaware, kenal sama orang2 luar biasa yang sampe ngebawa gw euforia bahkan meninggalkan kerjaan dan TA... hahahaa... Sampe akhirnya dapet pacar anak siaware juga, yang setelah itu kemana2 gw nyaris bareng terus sama dia, Maria... Sempet sampe diberhentikan kerja karena gw ga lulus2... Hahaha...

Pas di Bandung juga banyak kejadian yang gw alami bersama Cherry, si mobil super merepotkan yang rusak mulu... Well, termakasih buat dia karena mengajarkan gw gimana cara merawat mobil... :P Dengan mobil ini gw menculik siapa saja yang ingin gw culik kemanapun... Biasanya sih Eka yang selalu gw culik... Hahaha... Dengan mobil ini juga gw, olip, dan keti maen2 lagi ke bukit bintang di Dago Bengkok... Ada juga masa-masa dimana nyobain fotografi diajarin Ebhe... Hunting disana, hunting disini... Bikin foto bagus, bikin foto cem prewed...

Sampai akhirnya TA gw beres... Gw lulus... Dan dipanggil ke Jakarta oleh keluarga, mulai mengadu nasib di ibukota...

Ya... Begitu banyak kenangan yang sangat menarik yang tidak terlupakan di kota ini... Kota dimana gw mencari-cari jati diri gw... Dan sekarang, rasanya sedih juga ya meninggalkan kota ini... Kota yang mengajarkan banyak hal... Kota yang mempertemukanku dengan orang-orag luar biasa, sahabat-sahabat sejati... Memang ini bukan perpisahan untuk selamanya, dan Bandung-Jakarta cuma 2 jam, tapi rasanya tetep aja sedih...

Well, it's time to leave this city...
It's time to start a brand new life...
See you again, Bandung...

Wednesday, April 21, 2010

Kebanggaan

"Agak miris ngeliat arak-arakan pas wisudaan kemaren"

Sebuah obrolan di pagi-pagi buta, antara gw dan Ebhe sebelum memulai pekerjaan... Obrolan yang diawali dari pembicaraan tentang syukuran wisuda dan arak-arakan wisuda April 2010, setelah melihat kotak pesan punya si Ebhe... Disitu gw mengeluh tentang syukuran wisuda April 2010 yang seadanya, dari dekorasi maupun tema, yang gw ga bahkan ga ngeliat sama sekali kesinambungan tema dari syukwis itu... Bahkan pas arak-arakan, gw ga melihat tema itu diterapkan... Memang di IF kita ga punya sebuah yell-yell ato lagu untuk lari bareng yang kayanya wah banget buat arak-arakan... Tapi gw selalu bangga mendengar mars ini dilantunkan dengan tema yang dibawa...

Informatika berjiwa ksatria...
Tidak pernah mengenal keluh kesah...
Tugas yang berlimpah bukanlah rintangan...
Lautan ujian sudahlah biasa...

Hidup, hidup, hidup Infomatika...
ITB almamater tercinta...

Mendengar lagu itu selalu bisa bikin gw merinding... Tapi, sedikit kecewa kalo ternyata arak-arakan dan syukwis kmaren ada yang beralasan ada deadline tugas ini dan itu beberapa hari setelah wisuda sehingga persiapannya jadi seadanya...

Well, bukan berarti ujian dan tugas dinomorduakan, itu harus tetep diprioritaskan, tapi gw jadi berpikir... Kalimat "Tugas yang berlimpah bukanlah rintangan, lautan ujian sudahlah biasa" itu kok cuma jadi sekedar dinyanyikan ya?...

Gw ga tau banyak tentang kegiatan HMIF sekarang ini, karena emang udah terlampau uzur untuk masih berkecimpung disitu... Dan ya, gw hanya tau sebatas yang gw liat, yaitu arak-arakan wisuda April 2010... Dan menurut gw, ya kedua acara tersebut hanya terkesan yang penting ada deh...

Gw juga bukan orang yang selalu hadir di setiap acara syukwis dan arak-arakan, tapi kalo ngeliat hasil foto dari acaranya, gw ngerasa sangat nyesel karena gw ga ikut berpartisipasi... Dan gw selalu salut sama orang-orang yang mau menyempatkan diri untuk berkontribusi di acara-acara tersebut... Bahkan beberapa dari orang yang hampir selalu berkontribusi itu nilainya oke-oke...
Jadi inget jaman kita selalu nyiapin syukwis dan arak-arakan... Mau minggu depan ujian, mau lagi sakit, mau deadline tugas, persembahan pas syukwis dan arak-arakan harus tetep jalan... walapun memang gw ga selalu hadir dalam setiap acaranya... Bahkan kami siap ga tidur untuk mempersiapkan arak-arakan yang terbaik... Ya, begitu berharganya wisudawan-wisudawan HMIF yang bahkan kami sendiripun ga terlalu kenal untuk membuat kami mempersembahkan yang terbaik...

Tapi, yaaaaaah... Mungkin aja karena sistemnya udah banyak berubah, gw jadi ga ngerti susahnya tugas-tugas kuliah sekarang ini... Mungkin memang sistemnya yang membuat kalimat "Tugas yang berlimpah bukanlah rintangan, lautan ujian sudahlah biasa" jadi sekedar kalimat saja...

Benarkah?...

Tapi, bagaimanapun gw berterimakasih sama semua massa himpunan yang mau menyempatkan diri dari berbagai tugas dan ujian untuk mempersiapkan syukuran wisuda dan arak-arakan wisuda April 2010... Gw seneng banget ngeliat senyum keluarga gw pada saat gw diarak... Momen itu bener-bener ga bisa digantiin dengan apapun...

Gw memang tidak memberikan banyak hal buat HMIF...
Tapi gw akan selalu bilang
"Gw selalu BANGGA untuk jadi bagian dari HMIF..."
Bagaimana dengan anda?...

Sunday, November 08, 2009

Terlambat

Seandainya ada seseorang yang bisa membuatmu nyaman, tenang, dan nyaman...
Seandainya ada seseorang yang selalu ada untukmu...
Seandainya ada seseorang yang membuat semua harimu menyenangkan...
Seandainya ada seseorang yang selalu mengertimu...
Seandainya ada seseorang yang menerimamu apa adanya...
Seandainya ada seseorang yang memiliki impian yang sama denganmu...
Seandainya ada seseorang yang bisa mengangkatmu pada saat kau jatuh...
Seandainya ada seseorang yang selalu ingin kau temui untuk berbagi...
Seandainya ada seseorang yang selalu kau ingat...
Seandainya ada seseorang yang kau yakini untuk jadi pasangan hidupmu...

Apa lagi yang kau tunggu?...
Apa lagi yang masih kau pertimbangkan?...
Apa lagi yang masih kau ragukan...
Apa lagi yang masih kau takutkan?...

Terlambat...
Kini semua sudah terlambat...
Kini orang itu sudah pergi meninggalkanmu...
Pergi untuk melangkah maju...
Menuju sebuah masa depan tanpamu...

Terlambat untuk menyesal...
Terlambat untuk mengakui...
Terlambat untuk memutuskan...
Terlambat untuk menyadari...
Terlambat untuk mengetahui...

Kini kau hanya bisa berharap sebuah keajaiban...
Sebuah kesempatan satu kali lagi...
Menunjukkan semua yang kau rasa kepadanya...

Saturday, October 17, 2009

Alasan

"Everything happen for a reason...
Pasti ada alesannya kenapa lo masih harus di Bandung sampe sekarang..."

Sebuah obrolan singkat bersama buddy gw di ym...
Awalnya cuma obrolan geje2 kapan ngumpul bareng dan kapan jalan bareng... Ujug2 obrolannya jadi serius tentang impian dan masa depan... Dan di akhir obrolan, tercetuslah kalimat itu dari buddy gw...

Sekali lagi terdiam, merenung, berpikir...

Di saat temen-temen gw udah mengejar Jalan-nya masing-masing...
Di saat temen-temen gw kuliah lagi S2 di negeri orang..
Di saat temen-temen gw udah jadi pegawai tetap...
Di saat temen-temen gw udah mulai merintis bisnis sendiri...
Di saat temen-temen gw udah pada lulus...

Gw ngapain?...

Cuma sekedar ngomong "gw pengen ini", "abis lulus gw pengen kesini", atau "gw sih udah pasti kesana"...

Lulus aja belom...

Walaupun demikian... Mengutip kalimat buddy gw... Sepertinya memang ada sesuatu yang haus gw kerjakan di Bandung ini... Entah apa...

Saturday, July 25, 2009

Jatuh

"How far you have fallen?"

Setelah membaca kalimat yang sederhana tapi bermakna dalem yang ada di Saint Seiya : The Lost Canvas 110 ini, gw mendadak termenung dan berpikir...

Sejauh apa gw akan jatuh kali ini?...
Mengingat semua yang terjadi sangat jauh dari apa yang gw mau...

Tentang hidup...
Tentang impian...

Ternyata gw sudah jauh keluar dari jalan yang gw tentukan selama ini...

Ini bukan gw...
Atau lebih tepatnya, topeng ini ga sangat baik menyembunyikan gw yang sesungguhnya... Makin parahnya, gw sampe bahkan ga tau lagi yang mana yang bener dan yang salah... Dan bahkan justru gw merasa topeng ini yang mengendalikan gw sendiri...

Friday, July 17, 2009

Lagu Untuk Sahabat

"Lagu ini buat yang belum lulus, untuk penyemangat"

Agak lupa bentuk kalimatnya, tapi begitulah kamlimat pembuka persembahan Ebhe, Rinso dan Manda... Cukup unik, karena biasanya, wisudawan dipersembahkan sesuatu... Tapi kali ini, wisudawan mempersembahkan sesuatu... Hahaha... Lagu yang udah dari dulu diutak-atik sama si Ebhe dan berencana dimainkan di event-event yang ada namun ga jadi gara2 susah dan ngerasa ga enak dimaenin, akhirnya dimaenkan juga...

---------------------------------------------------------------------------------------

TA (Penghancuran lagu Pesta, Rocket Rockers)

Di dalam TA, ada kertas-kertas, deretan kode, juga tangis deras
Di dalam TA, ada pusing kepala, trasa malam semakin menggila
Di dalam TA, buanglah canda, biarkan saja pikiranmu lepas
Di dalam TA, mari mengoding, ambil buku acuan topikmu!

Gerakkan jarimu kekiri dan kekanan
Goyang mouse kedepan dan berputar-putaran
Sepanjang malam terus TA!!!
Sepanjang malam sampai pagi menjelang

---------------------------------------------------------------------------------------

Ternyata, setelah itu Manda juga menghadiahkan kami sebuah lagu...
Hahahah...

---------------------------------------------------------------------------------------

Pernah TA (Penghancuran lagu Pernah Muda, BCL)

Bilang Papamu, pastilah kau takkan terlambat kerjakan Tugas Akhirmu
Bilang mamamu, kau sayang padanya dan kaupun tak akan main-main
Biarkanlah saja dulu, kita santai meNea
Merekapun pernah TA
Pernah TA

Bilang papamu, berhenti nanyain kapankah sidangnya Tugas Akhirmu
Bilang mamamu, tak perlu khawatir perihal urusan wisudamu
Biarkan saja dulu, kita santai meNea
Merekapun pernah TA
Saatnya kau dan aku sekarang

---------------------------------------------------------------------------------------

Ayo semangat Nea...